Rinduku, Kini
Bahasa kalbu menjalar lembut dengan piawainya
Membentang diatas sehelai kertas putih, penuh keanggunan
Setiap bait kata-katamu, menjadi ukiran kebahagiaan
Kau rangkai untukku, hingga ku baca berulang-ulang
Melayang sukmaku, seakan menari diantara paragraf yang kau tuliskan
Mataku dibuat sayup, tubuhku kian lunglai, jantungku pun turut berdendang
Rinduku kian berbuih, meluap-luap tak tertahankan
Hasratku mencuat tak terarah, ingin segera ku cumbu rasa sayang itu
Dalam puisi hari ini, ku titipkan kembali
Rasa rindu ini, padamu..
Semoga dapat menguras sepi kemarau yang panjang
Membentang diatas sehelai kertas putih, penuh keanggunan
Setiap bait kata-katamu, menjadi ukiran kebahagiaan
Kau rangkai untukku, hingga ku baca berulang-ulang
Melayang sukmaku, seakan menari diantara paragraf yang kau tuliskan
Mataku dibuat sayup, tubuhku kian lunglai, jantungku pun turut berdendang
Rinduku kian berbuih, meluap-luap tak tertahankan
Hasratku mencuat tak terarah, ingin segera ku cumbu rasa sayang itu
Dalam puisi hari ini, ku titipkan kembali
Rasa rindu ini, padamu..
Semoga dapat menguras sepi kemarau yang panjang